Moment Idul Adha 1443 H, Warga Babakan Falah Garut Kurban 800 Ekor Kambing

    Moment Idul Adha 1443 H, Warga Babakan Falah Garut Kurban 800 Ekor Kambing

    GARUT - Kabupaten Garut sangat terkenal dengan ternak dombanya, pada moment Idul Adha 1443 H Warga di satu Kampung Babakan Falah, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat berkurban sebanyak 800 ekor domba yang dibagikan kepada masyarakat.

    " Apresiasi sangat positif, dengan kegiatan ini masyarakat Kabupaten Garut bisa kurban, yang menitipkan kurban tidak hanya dari Garut, tapi ada dari daerah luar, " kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat meninjau pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di Kampung Babakan Falah, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Minggu( 10/7/2022)

    Ia menuturkan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda Garut ternyata tidak menyurutkan masyarakat untuk tidak berkurban, justru sebaliknya terlihat masih banyak.

    Kabupaten Garut, kata dia, berdasarkan laporan setiap tahunnya sekitar 3 ribuan ekor sapi atau kerbau, dan enam ribuan domba atau kambing yang disembelih saat momentum Idul Adha, dan tahun 2022 diharapkan bisa lebih dari jumlah itu.

    "Jadi ini adalah (bukti) animo masyarakat ternyata masih tinggi, masih bagus, dan mudah-mudahan tidak turun daripada tahun-tahun sebelumnya, " katanya.

    Ia berharap semakin banyaknya masyarakat yang berkurban maka akan meningkatkan nilai gizi yang akhirnya masyarakat Garut semakin sehat.Terutama, kata dia, dengan melimpahnya daging kurban sebagai sumber protein bisa berkontribusi mengatasi kasus "stunting" atau gagal tumbuh pada anak karena kekurangan gizi.

    "Buat masyarakat Kabupaten Garut ini adalah sumber protein, ini adalah momentum bagaimana kita memberikan solusi terkait masalah kesehatan, " katanya.

    Ketua panitia kurban di Kampung Babakan Falah, Aceng Cahyana mengatakan, tercatat ada 800 ekor domba dari masyarakat setempat dan juga dari para dermawan yang menitipkan hewan kurbannya.Menurut dia adanya wabah PMK tidak menyurutkan masyarakat untuk berkurban, justru sebaliknya banyak yang berkurban.

    "Ya isu PMK awalnya membuat peternak pesimis, tapi saat menjelang penyembelihan ternyata harga dan minat berkurban ternyata tinggi, " katanya.(***)

    jawa barat
    Nanang Suryana Saputra

    Nanang Suryana Saputra

    Artikel Sebelumnya

    Kawat Bronjong DPT Proyek Pemeliharaan Dinas...

    Artikel Berikutnya

    Idul Adha 1443 H Kepolisian Resor Majalengka...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Mengapa Finlandia dan Denmark Lebih Bahagia Daripada Amerika Serikat
    Hana Rawhiti Maipi-Clarke: Anak Muda yang Mengguncang Parlemen Selandia Baru
    Hendri Kampai: Rapat Kerja dengan Jaksa Agung RI, Komisi III DPR RI Makin Menyala
    Peduli Iingkungan, Panglima TNI Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan di Area Mabes TNI

    Ikuti Kami