PANGANDARAN - Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus berbenah dalam hal infrastruktur terutama pada aksesibilitas sektor pariwisata, hal ini terbukti dengan selesainya jembatan penghubung dari kawasan Bandara Nusawiru ke Objek Wisata Batukaras.
Walaupun jembatan itu merupakan jembatan sementara dari rangka besi (jembatan Belly), dengan panjang jembatan diperkirakan 100 m membentang menghubungkan dua desa yaitu Desa Cijulang dan Desa Batukaras.
Pemandangan yang begitu indah dengan view formasi hutan Mangrove, jodang tempat menangkap ikan yang berdiri di sepanjang tepian sungai, hamparan tambak udang dan ikan serta dermaga perahu nelayan menunjukan bahwa mata pencaharian masyarakatnya mayoritas Nelayan, ini menambah daya tarik pariwisata yang berkunjung ke Kabupaten Pangandaran.
Dalam pantauan Media indonesia satu group, ada sekelompok Komunitas Sepeda goes sengaja melakukan gores ke Jembatan itu, Jumat(14/1/2022).
Karsono warga RT 01 RW 01 Dusun Sinjangkalang Desa Batukaras Kecamatan Cijulang yang pada waktu itu sedang ada di Tambak dekat lokasi Jembatan menerangkan, " Jembatan ini baru selesai di bangun dan jalan yang menuju lokasi Objek Pariwisata Batukaras belum di aspal seluruhnya, tapi sudah di Cor " kata dia.
Lanjut Karsono, " jembatan ini belum di resmikan oleh Pemerintah, sehingga di tiap ujung jembatan di halangi oleh rambu-rambu tidak boleh melintas, tetapi kenyataan nya banyak masyarakat lokal yang melintas karena akses itu merupakan terdekat untuk ke Batukaras lewat Bandara Nusawiru, atau yang sengaja datang untuk sekedar berswafhoto atau selfie " imbuhnya.
Baca juga:
Melbourne, Festival of Youth and The Art
|
Lalu apa nama jembatan yang pas untuk jembatan itu ?
Karsono menambahkan " Kami sebagai warga belum tahu pasti apa nama jembatan tersebut, kalau dilihat dari Nama tempat ada empat pilihan Yaitu Nusawiru, Sodongkopo, Sinjangkalang dan Cibako " katanya.
" Sehubungan nama Nusawiru sudah di jadikan nama Bandara, tinggal ada tiga pilihan " katanya.
Mudah-mudahan pihak pemerintah akan memberikan nama jembatan itu sesuai dengan harapan masyarakat dan tetap menjunjung kearifan lokal sehingga nama jembatan itu bisa membawa berkah bagi masyarakat sekitar khususnya dan dunia pariwisata pada umumnya.( Nang Surya)